Scroll untuk baca artikel
Membuat

Mengqadha Sholat Dzuhur di Waktu Ashar: Panduan Komprehensif dengan Rincian Fiqih

46
×

Mengqadha Sholat Dzuhur di Waktu Ashar: Panduan Komprehensif dengan Rincian Fiqih

Sebarkan artikel ini
Mengqadha Sholat Dzuhur di Waktu Ashar: Panduan Komprehensif dengan Rincian Fiqih

Mengqadha Sholat Dzuhur di Waktu Ashar: Panduan Komprehensif dengan Rincian Fiqih

Mengqadha Sholat Dzuhur di Waktu Ashar: Panduan Komprehensif dengan Rincian Fiqih

Sholat merupakan rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Namun, dalam kondisi tertentu, seseorang mungkin terlewatkan sholat fardhu, baik karena lupa, sakit, atau udzur syar’i lainnya. Dalam Islam, ketika sholat fardhu terlewat, kewajiban tetap melekat dan harus diqadha (diganti) secepat mungkin. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara mengqadha sholat Dzuhur di waktu Ashar, lengkap dengan rincian fiqih, dalil-dalil, dan adab yang perlu diperhatikan.

Dasar Hukum Qadha Sholat

Qadha sholat memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’ (konsensus ulama). Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 103:

"فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا"

"Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa: 103)

Ayat ini secara implisit menunjukkan bahwa sholat memiliki waktu yang telah ditentukan. Jika seseorang terlewat waktu tersebut, maka ia wajib menggantinya.

Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim:

"مَنْ نَسِيَ صَلَاةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا لَا كَفَّارَةَ لَهَا إِلَّا ذَلِكَ"

"Barangsiapa lupa sholat atau tertidur darinya, maka hendaklah ia sholat ketika ia ingat. Tidak ada tebusan baginya kecuali itu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini secara eksplisit memerintahkan untuk mengqadha sholat yang terlewat karena lupa atau tertidur.

Hukum Mengqadha Sholat Dzuhur di Waktu Ashar

Mengqadha sholat Dzuhur di waktu Ashar adalah wajib. Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai kewajiban ini. Kewajiban ini berlaku bagi siapapun yang terlewat sholat Dzuhur, baik karena udzur syar’i maupun tanpa udzur.

Tata Cara Mengqadha Sholat Dzuhur di Waktu Ashar

Tata cara mengqadha sholat Dzuhur di waktu Ashar pada dasarnya sama dengan sholat Dzuhur pada umumnya. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Niat: Niat merupakan rukun sholat yang wajib dilakukan. Niat qadha sholat Dzuhur di waktu Ashar diucapkan dalam hati, misalnya:

    • Bahasa Arab: "أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِ قَضَاءً لِلَّهِ تَعَالَى" (Ushalli fardhaz zhuhri qadha’an lillahi ta’ala)
    • Artinya: "Aku niat sholat fardhu Dzuhur sebagai qadha karena Allah Ta’ala."

    Penting untuk diingat bahwa niat harus ikhlas karena Allah SWT.

  2. Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar".

  3. Membaca Doa Iftitah: Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).

  4. Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dilakukan pada setiap rakaat.

  5. Membaca Surat Pendek: Membaca surat pendek setelah Al-Fatihah adalah sunnah. Dianjurkan untuk membaca surat yang kita hafal.

  6. Ruku’: Membungkukkan badan dengan kedua tangan memegang lutut dan punggung lurus.

  7. I’tidal: Kembali berdiri tegak setelah ruku’ sambil mengucapkan "Sami’allahu liman hamidah" (Allah mendengar orang yang memuji-Nya).

  8. Sujud: Meletakkan dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki di lantai.

  9. Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk iftirasy (duduk di atas kaki kiri dengan kaki kanan ditegakkan) sambil membaca doa.

  10. Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua seperti sujud pertama.

  11. Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua.

  12. Melaksanakan Rakaat Kedua: Melaksanakan rakaat kedua seperti rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah dan surat pendek, kemudian ruku’, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud.

  13. Tasyahud Awal: Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahud awal sambil membaca bacaan tasyahud awal.

  14. Berdiri untuk Rakaat Ketiga dan Keempat: Bangkit berdiri untuk melaksanakan rakaat ketiga dan keempat. Pada rakaat ketiga dan keempat, hanya membaca Surat Al-Fatihah.

  15. Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua pada rakaat keempat, duduk tasyahud akhir sambil membaca bacaan tasyahud akhir dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

  16. Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh".

Prioritas dalam Mengqadha Sholat

Para ulama berbeda pendapat mengenai prioritas antara melaksanakan sholat Ashar tepat waktu dengan mengqadha sholat Dzuhur terlebih dahulu.

  • Pendapat Pertama: Mayoritas ulama (termasuk Syafi’iyah dan Hanabilah) berpendapat bahwa sholat Ashar harus diutamakan jika waktu Ashar sudah masuk. Hal ini dikarenakan sholat Ashar memiliki waktu yang telah ditentukan dan tidak boleh ditunda. Mengqadha sholat Dzuhur dapat dilakukan setelah sholat Ashar.

  • Pendapat Kedua: Sebagian ulama (termasuk Hanafiyah) berpendapat bahwa mengqadha sholat Dzuhur harus diutamakan jika waktunya masih memungkinkan untuk melaksanakan kedua sholat tersebut (Dzuhur qadha dan Ashar). Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa hutang kepada Allah harus segera dibayar. Namun, jika waktu Ashar sudah sangat sempit, maka sholat Ashar harus diutamakan.

Adab dalam Mengqadha Sholat

Selain tata cara yang benar, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam mengqadha sholat:

  • Segera Mengqadha: Usahakan untuk segera mengqadha sholat yang terlewat, jangan menunda-nunda. Semakin cepat kita mengqadha, semakin baik.
  • Khusyuk dan Tenang: Laksanakan qadha sholat dengan khusyuk dan tenang, seolah-olah kita melaksanakan sholat pada waktunya.
  • Memperbaiki Diri: Jadikan peristiwa terlewatnya sholat sebagai pelajaran untuk lebih menjaga waktu sholat di masa mendatang.
  • Bertaubat: Bertaubat kepada Allah SWT atas kelalaian yang menyebabkan terlewatnya sholat.

Kesimpulan

Mengqadha sholat Dzuhur di waktu Ashar adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang terlewat sholat Dzuhur. Laksanakan qadha sholat dengan tata cara yang benar, memperhatikan prioritas antara sholat Ashar dan qadha Dzuhur, serta menjaga adab-adab yang telah dijelaskan. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan mengampuni dosa-dosa kita. Amin.

Catatan Penting:

  • Artikel ini hanya memberikan panduan umum. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk berkonsultasi dengan ustadz atau ulama yang kompeten.
  • Perbedaan pendapat di kalangan ulama adalah rahmat. Pilihlah pendapat yang paling sesuai dengan keyakinan dan pemahaman Anda.
  • Yang terpenting adalah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga waktu sholat dan tidak menunda-nunda.

Mengqadha Sholat Dzuhur di Waktu Ashar: Panduan Komprehensif dengan Rincian Fiqih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *