Scroll untuk baca artikel
Membuat

Sholat Jenazah Perempuan: Panduan Lengkap dan Mendalam

10
×

Sholat Jenazah Perempuan: Panduan Lengkap dan Mendalam

Sebarkan artikel ini
Sholat Jenazah Perempuan: Panduan Lengkap dan Mendalam

Sholat Jenazah Perempuan: Panduan Lengkap dan Mendalam

Sholat Jenazah Perempuan: Panduan Lengkap dan Mendalam

Sholat jenazah adalah fardhu kifayah bagi umat Muslim, yang berarti kewajiban yang gugur jika sudah ada sebagian Muslim yang melaksanakannya. Sholat ini merupakan bentuk penghormatan terakhir dan doa bagi jenazah, memohonkan ampunan dan rahmat Allah SWT. Sholat jenazah perempuan memiliki tata cara yang sedikit berbeda dengan sholat fardhu biasa, terutama dalam niat dan posisi imam. Artikel ini akan membahas secara rinci tata cara sholat jenazah perempuan, dilengkapi dengan dalil, adab, dan penjelasan mendalam untuk memastikan pelaksanaan ibadah ini sesuai dengan tuntunan syariat.

I. Syarat Sah Sholat Jenazah

Sebelum membahas tata cara, penting untuk memahami syarat sah sholat jenazah:

  1. Jenazah Muslim: Sholat jenazah hanya disyariatkan untuk jenazah seorang Muslim atau Muslimah. Tidak diperbolehkan mensholatkan jenazah non-Muslim.
  2. Jenazah Hadir: Jenazah harus hadir di hadapan orang yang mensholatkan. Jika jenazah tidak hadir, maka sholat ghaib (sholat untuk jenazah yang tidak ada di tempat) diperbolehkan dengan syarat jenazah tersebut meninggal di tempat yang jauh dan sulit dijangkau.
  3. Jenazah Sudah Dimandikan dan Dikafani: Jenazah harus sudah dimandikan dan dikafani sesuai dengan syariat Islam. Sholat jenazah dilakukan setelah prosesi pemandian dan pengkafanan selesai.
  4. Menghadap Kiblat: Sama seperti sholat fardhu, sholat jenazah harus menghadap kiblat.
  5. Suci dari Hadats: Orang yang mensholatkan harus suci dari hadats besar dan kecil. Wudhu atau tayamum wajib dilakukan sebelum sholat jenazah.
  6. Menutup Aurat: Orang yang mensholatkan harus menutup aurat sesuai dengan ketentuan syariat.
  7. Imam: Sholat jenazah sebaiknya dilakukan secara berjamaah dan dipimpin oleh seorang imam.

II. Tata Cara Sholat Jenazah Perempuan: Langkah Demi Langkah

Berikut adalah tata cara sholat jenazah perempuan yang dilakukan secara berjamaah:

  1. Niat: Niat merupakan rukun penting dalam sholat. Niat diucapkan dalam hati, meskipun dianjurkan untuk dilafalkan secara lirih. Berikut adalah lafadz niat sholat jenazah perempuan:

    • Arab: أُصَلِّي عَلَى هَذِهِ الْجَنَازَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى
    • Latin: Ushalli ‘ala hadzihil janazati arba’a takbiratin fardhal kifayati imaman/makmuman lillahi ta’ala.
    • Artinya: "Aku niat sholat atas jenazah perempuan ini empat takbir fardhu kifayah sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala."

    Penjelasan Niat:

    • "Ushalli" (أُصَلِّي): Aku niat sholat.
    • "Ala hadzihil janazati" (عَلَى هَذِهِ الْجَنَازَةِ): Atas jenazah perempuan ini. Kata "hadzihi" (هَذِهِ) menunjuk pada jenazah perempuan yang ada di depan.
    • "Arba’a takbiratin" (أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ): Empat takbir. Sholat jenazah terdiri dari empat takbir.
    • "Fardhal kifayati" (فَرْضَ الْكِفَايَةِ): Fardhu kifayah, yaitu kewajiban yang gugur jika sudah ada sebagian Muslim yang melaksanakannya.
    • "Imaman/makmuman" (إِمَامًا / مَأْمُوْمًا): Sebagai imam (jika menjadi imam) atau sebagai makmum (jika menjadi makmum).
    • "Lillahi ta’ala" (لِلّٰهِ تَعَالَى): Karena Allah Ta’ala. Niat harus ikhlas karena Allah SWT.
  2. Berdiri Tegak: Setelah niat, berdiri tegak menghadap kiblat. Posisi jenazah perempuan diletakkan di depan imam, sejajar dengan imam, tetapi lebih dekat ke arah kiblat.

  3. Takbir Pertama (Takbiratul Ihram): Imam mengucapkan "Allahu Akbar" (اَللّٰهُ أَكْبَرُ) dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga, kemudian meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada (bersedekap). Makmum mengikuti gerakan imam.

  4. Membaca Surat Al-Fatihah: Setelah takbir pertama, membaca Surat Al-Fatihah. Dibaca secara sirr (lirih) oleh imam dan makmum.

    • Al-Fatihah:
      • بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (Bismillahirrahmanirrahim)
      • اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ (Alhamdulillahi rabbil ‘alamin)
      • الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (Ar-Rahmanir-Rahim)
      • مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (Maliki yaumid-din)
      • اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in)
      • اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (Ihdinas-siratal mustaqim)
      • صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ (Siratalladzina an’amta ‘alaihim ghairil maghdubi ‘alaihim wa lad-dallin)
  5. Takbir Kedua: Imam mengucapkan "Allahu Akbar" (اَللّٰهُ أَكْبَرُ) tanpa mengangkat tangan. Makmum mengikuti gerakan imam.

  6. Membaca Shalawat Nabi: Setelah takbir kedua, membaca shalawat Nabi Muhammad SAW. Shalawat yang paling utama adalah Shalawat Ibrahimiyah:

    • Arab: اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعٰلَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
    • Latin: Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama shallaita ‘ala sayyidina Ibrahima wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, wa barik ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama barakta ‘ala sayyidina Ibrahima wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, fil ‘alamina innaka hamidum majid.
    • Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Berkahilah junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkahi junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
  7. Takbir Ketiga: Imam mengucapkan "Allahu Akbar" (اَللّٰهُ أَكْبَرُ) tanpa mengangkat tangan. Makmum mengikuti gerakan imam.

  8. Mendoakan Jenazah: Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah. Doa yang paling umum dibaca adalah:

    • Arab: اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
    • Latin: Allahummaghfir laha warhamha wa ‘afiha wa’fu ‘anha wa akrim nuzulaha wa wassi’ mudkhalaha waghsilha bil ma’i wats tsalji wal barad wa naqqiha minal khathaya kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas wa abdilha daran khairan min dariha wa ahlan khairan min ahliha wa zaujan khairan min zaujiha wa adkhilhul jannata wa a’idzha min ‘adzabil qabri wa ‘adzabin nar.
    • Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah kuburannya, bersihkanlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan-kesalahan sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, suaminya dengan suami yang lebih baik. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa neraka."

    Catatan: Kata ganti "lahu" (لَهُ) pada doa di atas diganti dengan "laha" (لَهَا) karena jenazah adalah perempuan.

  9. Takbir Keempat: Imam mengucapkan "Allahu Akbar" (اَللّٰهُ أَكْبَرُ) tanpa mengangkat tangan. Makmum mengikuti gerakan imam.

  10. Mendoakan Seluruh Muslim: Setelah takbir keempat, membaca doa untuk seluruh kaum Muslimin dan Muslimat:

    • Arab: اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا
    • Latin: Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba’daha waghfir lana walaha.
    • Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau fitnah kami setelahnya, ampunilah kami dan dia."
  11. Salam: Imam mengucapkan salam menoleh ke kanan dan ke kiri:

    • Arab: اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ
    • Latin: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    • Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepada kalian."

    Makmum mengikuti salam imam.

III. Posisi Imam dalam Sholat Jenazah Perempuan

Posisi imam dalam sholat jenazah perempuan adalah sejajar dengan bagian tengah jenazah. Hal ini berbeda dengan sholat jenazah laki-laki, di mana imam berdiri sejajar dengan kepala jenazah.

IV. Adab dalam Sholat Jenazah

Selain tata cara yang benar, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat jenazah:

  1. Khusyu’: Sholat jenazah harus dilakukan dengan khusyu’ dan penuh penghayatan. Renungkan makna doa yang dipanjatkan dan mohonlah ampunan bagi jenazah.
  2. Berpakaian Rapi dan Sopan: Kenakan pakaian yang rapi dan sopan saat melaksanakan sholat jenazah. Hindari pakaian yang mencolok atau tidak pantas.
  3. Tidak Berbicara: Hindari berbicara atau melakukan hal-hal yang tidak perlu selama sholat jenazah. Jaga kekhusyukan dan ketenangan.
  4. Menghadiri dengan Niat Tulus: Hadirilah sholat jenazah dengan niat yang tulus karena Allah SWT, semata-mata untuk mendoakan dan memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah.
  5. Mendoakan Setelah Sholat: Setelah sholat jenazah selesai, dianjurkan untuk tetap mendoakan jenazah secara pribadi.

V. Dalil Sholat Jenazah

Sholat jenazah memiliki dasar hukum yang kuat dalam syariat Islam. Beberapa dalil yang menunjukkan pensyariatan sholat jenazah antara lain:

  • Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim: Rasulullah SAW bersabda, "Sholatkanlah orang-orang yang meninggal di antara kalian."
  • Ijma’ Ulama: Seluruh ulama sepakat (ijma’) bahwa sholat jenazah adalah fardhu kifayah bagi umat Muslim.

Kesimpulan

Sholat jenazah perempuan adalah ibadah penting yang memiliki tata cara khusus. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara sholat jenazah dengan benar, kita telah menunaikan kewajiban fardhu kifayah, memberikan penghormatan terakhir kepada saudara Muslim yang telah meninggal, dan memohonkan ampunan serta rahmat Allah SWT baginya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi panduan yang lengkap bagi umat Muslim dalam melaksanakan sholat jenazah perempuan.

Sholat Jenazah Perempuan: Panduan Lengkap dan Mendalam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *