Scroll untuk baca artikel
Membuat

Shalat Witir 3 Rakaat: Panduan Lengkap dengan Rincian Praktis

24
×

Shalat Witir 3 Rakaat: Panduan Lengkap dengan Rincian Praktis

Sebarkan artikel ini
Shalat Witir 3 Rakaat: Panduan Lengkap dengan Rincian Praktis

Shalat Witir 3 Rakaat: Panduan Lengkap dengan Rincian Praktis

Shalat Witir 3 Rakaat: Panduan Lengkap dengan Rincian Praktis

Shalat Witir, secara harfiah berarti "ganjil," merupakan shalat sunnah muakkad yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan sebagai penutup rangkaian shalat malam (Qiyamul Lail). Keutamaannya begitu besar sehingga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkannya, baik dalam keadaan mukim maupun dalam perjalanan. Di antara berbagai variasi jumlah rakaat shalat Witir, salah satu yang paling umum dikerjakan adalah 3 rakaat. Artikel ini akan mengupas tuntas tata cara shalat Witir 3 rakaat, mulai dari niat, bacaan, gerakan, hingga sunnah-sunnah yang menyertainya, dengan penjelasan yang spesifik dan mudah dipahami.

A. Niat Shalat Witir 3 Rakaat

Niat merupakan rukun penting dalam shalat, yang membedakannya dari sekadar gerakan fisik biasa. Niat harus hadir dalam hati, meskipun melafadzkannya (mengucapkannya) hukumnya sunnah. Berikut adalah lafadz niat shalat Witir 3 rakaat:

  • Sebagai Imam:

    أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka’âtin mustaqbilal qiblati imâman lillâhi ta’âlâ.

    Artinya: "Aku niat shalat sunnah Witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala."

  • Sebagai Makmum:

    أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka’âtin mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’âlâ.

    Artinya: "Aku niat shalat sunnah Witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."

  • Sebagai Munfarid (Sendiri):

    أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

    Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka’âtin mustaqbilal qiblati lillâhi ta’âlâ.

    Artinya: "Aku niat shalat sunnah Witir tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."

B. Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat

Setelah berniat, shalat Witir 3 rakaat dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut:

1. Rakaat Pertama

  • Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar" (اللهُ أَكْبَرُ). Pastikan mengangkat tangan dengan khusyuk dan menghadirkan hati kepada Allah.

  • Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, membaca doa iftitah. Terdapat beberapa variasi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah:

    سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالٰى جَدُّكَ وَلَآ اِلٰهَ غَيْرُكَ

    Subhânakallâhumma wa bihamdika wa tabârakasmuka wa ta’âlâ jadduka wa lâ ilâha ghairuka.

    Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Maha Berkah Nama-Mu, Maha Tinggi Kebesaran-Mu, dan tidak ada tuhan selain Engkau."

  • Membaca Surat Al-Fatihah: Al-Fatihah adalah rukun shalat yang wajib dibaca di setiap rakaat. Pastikan membacanya dengan tartil (pelan dan jelas) serta memahami maknanya.

  • Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat pendek dari Al-Qur’an. Dalam shalat Witir, disunnahkan membaca surat Al-A’la (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى) pada rakaat pertama.

  • Ruku’: Membungkukkan badan dengan kedua tangan memegang lutut, punggung lurus sejajar dengan kepala. Saat ruku’, membaca tasbih:

    سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

    Subhâna rabbiyal ‘azhîmi wa bihamdih. (Dibaca 3 kali)

    Artinya: "Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

  • I’tidal: Bangkit dari ruku’ dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga sambil mengucapkan:

    سَمِعَ اللّٰهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

    Sami’allâhu liman hamidah.

    Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

    Setelah berdiri tegak, membaca:

    رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

    Rabbanâ lakal hamdu mil’as samâwâti wa mil’al ardhi wa mil’a mâ syi’ta min syai’in ba’du.

    Artinya: "Ya Rabb kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

  • Sujud: Meletakkan dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki di atas tempat sujud. Saat sujud, membaca tasbih:

    سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

    Subhâna rabbiyal a’lâ wa bihamdih. (Dibaca 3 kali)

    Artinya: "Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

  • Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk iftirasy (duduk di atas kaki kiri yang dilipat, sedangkan kaki kanan ditegakkan) sambil membaca:

    رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

    Rabbighfir lî warhamnî wajburnî warfa’nî warzuqnî wahdinî wa ‘âfinî wa’fu ‘annî.

    Artinya: "Ya Rabbku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan, dan maafkanlah aku."

  • Sujud Kedua: Melakukan sujud seperti sebelumnya dengan membaca tasbih yang sama.

  • Bangkit untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud untuk melanjutkan ke rakaat kedua.

2. Rakaat Kedua

  • Melakukan gerakan dan bacaan yang sama seperti rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat pendek. Pada rakaat kedua, disunnahkan membaca surat Al-Kafirun (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ).

  • Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahhud awal.

  • Tasyahhud Awal: Duduk iftirasy sambil membaca:

    التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلٰى عِبَادِ اللّٰهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

    Attahiyyâtul mubârakâtus shalawâtuth thayyibâtu lillâh. Assalâmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh. Assalâmu ‘alainâ wa ‘alâ ‘ibâdillâhis shâlihîn. Asyhadu an lâ ilâha illallâhu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhû wa rasûluh.

    Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan tercurah kepadamu wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."

  • Setelah membaca tasyahhud awal, langsung bangkit untuk melanjutkan ke rakaat ketiga tanpa membaca shalawat.

3. Rakaat Ketiga

  • Melakukan gerakan dan bacaan yang sama seperti rakaat pertama dan kedua, dimulai dari membaca Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat pendek. Pada rakaat ketiga, disunnahkan membaca surat Al-Ikhlas (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ).

  • Setelah membaca surat Al-Ikhlas, sebelum ruku’, disunnahkan membaca doa Qunut.

  • Doa Qunut: Terdapat beberapa versi doa Qunut. Salah satu yang paling umum adalah:

    اَللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضٰى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلٰى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللّٰهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

    Allâhummahdinî fî man hadait, wa ‘âfinî fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bârik lî fî mâ a’thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yadzillu man wâlait, wa lâ ya’izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta’âlait, falakal hamdu ‘alâ mâ qadhait, astaghfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âlihî wa shahbihî wa sallam.

    Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana Engkau telah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana Engkau telah memberikan kesehatan kepada orang-orang yang Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku sebagaimana Engkau telah memimpin orang-orang yang Engkau pimpin. Berkahilah aku dalam segala yang Engkau berikan. Lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan. Karena sesungguhnya Engkau yang menetapkan dan tidak ada yang dapat menetapkan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau pimpin dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Rabb kami dan Maha Tinggi. Maka bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau tetapkan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya."

  • Setelah membaca doa Qunut, melakukan ruku’, sujud, dan duduk di antara dua sujud seperti biasa.

  • Setelah sujud kedua pada rakaat ketiga, duduk tasyahhud akhir.

  • Tasyahhud Akhir: Duduk tawarruk (duduk dengan menduduki lantai, kaki kiri dikeluarkan dari bawah kaki kanan, dan kaki kanan ditegakkan) sambil membaca tasyahhud awal, kemudian dilanjutkan dengan membaca shalawat Ibrahimiyah:

    اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

    Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ ibrâhîma wa ‘alâ âli sayyidinâ ibrâhîm, wa bârik ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidinâ ibrâhîma wa ‘alâ âli sayyidinâ ibrâhîm, fil ‘âlamîna innaka hamîdum majîd.

    Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Berkahilah junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim, di seluruh alam semesta. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

  • Salam: Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan:

    السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ

    Assalâmu ‘alaikum wa rahmatullâh.

    Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepada kalian."

C. Sunnah-Sunnah dalam Shalat Witir

Selain tata cara di atas, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan dalam shalat Witir:

  • Membaca surat-surat pendek yang dianjurkan: Selain surat Al-A’la, Al-Kafirun, dan Al-Ikhlas, dapat pula membaca surat-surat lain yang disukai.
  • Memanjangkan bacaan pada rakaat pertama: Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
  • Membaca doa setelah salam: Setelah salam, dianjurkan membaca doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, seperti membaca tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33 kali, serta membaca doa:

    لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

    Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr.

    Artinya: "Tidak ada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

D. Penutup

Shalat Witir 3 rakaat merupakan amalan yang sangat dianjurkan sebagai penutup shalat malam. Dengan memahami tata cara yang benar, disertai dengan niat yang ikhlas dan khusyuk, semoga shalat Witir yang kita kerjakan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menjadi pemberat timbangan amal kebaikan kita di akhirat kelak. Artikel ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi umat Muslim dalam melaksanakan shalat Witir 3 rakaat dengan benar dan khusyuk. Wallahu A’lam Bishawab.

Shalat Witir 3 Rakaat: Panduan Lengkap dengan Rincian Praktis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *